RSS

Lingkungan yang Berkarakter

Kita harus berperilaku dengan cara yang memungkinkan kita berkata kepada semua orang,
“Berperilakulah seperti aku”


Setujukah anda, bahwa untuk mencapai Pendidikan Karakter yang bermutu dan maksimal, dimulai dengan membangun sebuah lingkungan yang berkarakter?
 
Baiklah, sebelum kita ulas, saya pernah mendengar sebuah pepatah kuno mengatakan: apabila kita berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita akan ikut wangi. Sedangkan berteman dengan penjual ikan, maka kita akan ikut amis. Marilah kita renungkan sejenak. Sebenarnya ungkapan tersebut sangat sesuai menggambarkan peran lingkungan dalam kehidupan kita. Lingkungan sangat menentukan proses pembentukan karakter diri seseorang. Lingkungan yang positif bisa membentuk kita menjadi pribadi berkarakter positif, sebaliknya lingkungan yang negatif dan tidak sehat bisa membentuk pribadi yang negatif pula. Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter-karakter individu yang ada di dalamnya.

Bukan dengan cara mencari lingkungan yang berkarakter positif dan sehat untuk kita bisa menjadi pribadi yang berkarakter positif, tetapi kita yang harus menjadikan lingkungan itu berkarakter positif dan sehat. Bukan dengan cara kita mencari si penjual minyak wangi agar kita ikut wangi, tapi kita lah yang harus menjadi si penjual minyak wangi tersebut agar kita bisa menebar keharuman di lingkungan sekitar kita. Kita harus menjadi pelopor dan memulai perubahan untuk menjadikan lingkungan berkarakter positif dan sehat.

Untuk menjadi pelopor perubahan itu tidaklah sulit. Mulailah pada diri sendiri, bisa dimulai dengan melakukan hal-hal kecil yang kadang sering dilupakan oleh banyak orang, misalnya membuang sampah sekecil apapun pada tempatnya. Lingkungan yang berkarakter positif dan sehat tentunya adalah lingkungan yang bersih. Tidak bisa dikatakan lingkungan yang bersih jika banyak sampah berserakan. Rumah adalah media pertama yang harus kita bebaskan dari sampah yang  berserakan.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manfaat Biopori

Perkembangan zaman membuat manusia giat berusaha untuk memberikan kehidupannya lebih nyaman. Seperti kegiatan penghijauan belakangan ini. Banyak cara dilakukan agar kegiatan penghijauan. Salah satunya dengan membuat lubang resapan biopori. Banyak artikel yang juga membahas metode yang baru dan hangat ini. Tetapi saya hanya akan sedikit mengulasnya.

Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R. Brata, salah satu peneliti dari IPB.Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

Tempat-tempat yang bagus dimanfaatkan sebagai lubang resapan biopori, antara lain:
1. Taman rumah , kebun , taman kota , pinggir jalan, lingkungan sekolah
2. Saluran air, parit di sekitar rumah, pabrik
3. Hutan kota , Sabuk Hijau , sekitar waduk
4. Tempat bilamana hujan terdapat air menggenang / mengalir


Lalu manfaat dari lubang resapan biopori adalah:
1. Mengalirkan air hujan ke dalam tanah
2. Menjaga kelestarian sumber air
3. Mencegah defisit air tanah
4. Mencegah penurunan permukaan tanah
5. Mengubah sampah organik menjadi pupuk
6. Menjadikan tanaman menjadi subur
7. Mencegah intrusi air laut
8. Menambah jumlah resapan air


Biopori sangat bermanfaat apabila diterapkan di kota-kota yang rawan banjir. Kalau bumi kita sehat, manusia yang tinggal di tempat tersebut juga akan sehat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Konsep 7R untuk Lingkunganku

Kalian pasti sudah mendengar tentang konsep ini ataukah mungkin ada di antara kalian yang baru mendengar istilah ini. Untuk orang-orang yang peduli akan lingkungan pasti sudah tidak asing lagi. Karena mungkin ada di antara kalian yang sudah menerapkan konsep ini. Kalau kalian sudah mulai menerapkan konsep ini berarti kalian adalah orang-orang yang peduli akan kelangsungan hidup anak dan cucu di masa yang akan datang. Tidak banyak orang yang peduli akan hal itu. Mereka lebih mengutamakan kehidupan sekarang dan tidak memikirkan kehidupan organisme selanjutnya. Mereka memanfaatkan sumber daya alam dengan semena-menanya. Mereka tidak melakukan pelestarian sumber daya alam kembali setelah memanfaatkannya. Inilah yang membuat umur bumi kita semakin pendek. Selain itu, orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan. Mereka membuat lingkungan menjadi kotor, parit-parit menjadi tersumbat. Inilah yang membuat bencana alam seperti banjir dan lain sebagainya. Sebenarnya masih banyak lagi hal kecil yang biasa kita lakukan yang dapat membuat pengaruh besar terhadap lingkungan alam kita. Namun, kita belum menyadari hal itu.

Konsep 7R merupakan konsep/cara mudah untuk menjaga keletarian lingkungan. Konsep 7R berasal dari 7 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali), Replant (Menanam Kembali), Refill (Mengisi Ulang) dan Repair. Sebelumnya konsep 7R hanya dikenal sebagai konsep 5R yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali). Akan tetapi, karena keadaan lingkungan yang semakin hari semakin mengkhawtirkan maka ditambahlah dua konsep lagi untuk menjaga kelestaraian lingkungan yaitu Refill (Mengisi Ulang) dan Repair.

Istilah – istilah 7R sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk dapat diterapkan dalam kehidupan kita, berikut akan diberikan sedikit penjelasan tentang konsep 7R.
1. Recycle
Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Kertas daur ulang dan kompos merupakan contoh hasil kegiatan recycle.
2. Reuse
Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya. Misalnya, keleng bekas minuman digunakan sebagai tempat pensil, kotak bekas sepatu digunakan lagi untuk membawa barang belanjaan di lain waktu.
3. Reduce
Mengurangi (Reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah.
Contoh:  Jika berbelanja ke pasar, bawalah tas dari rumah sehingga tidak perlu meminta tas plastic dari toko atau penjual. Dari sebuah toko saja, dalam sehari bisa dikeluarkan 5-10 kg tas plastic untuk membungkus barang-barang belanjaan. Coba hitung, berapa ton per tahun?
Gunakan kaleng bekas atau karton bekas yang telah dimodifikasikan untuk tempat menyimpan gula, minyak, garam, dan sebagainya, sehingga tidak perlu membeli wadah baru.
4. Replace
Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya. Contohnya adalah mengganti kebiasaan memakai kantong plastic dengan kertas atau daun.
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohnya yaitu dengan melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu penurunan suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah sendiri), dan mengurangi kontribusi atas pemanasan global.
6. Refill
Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai. Misalnya membeli minyak goring, sabun, susu, atau yang lain yang ada wadahnya. Pada kesempatan berikutnya, belilah isinya, karena wadahnya sudah tersedia. Membeli isinya saja harganyajuga lebih murah karena produsen menghitung harga penjualan barang dengan memasukkan biaya kemasan barang tersebut.
7. Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah produksi limbah. Contohnya menggunakan peralatan rumah tangga  yang terbuat dari plastic atau pecah belah dengan hati-hati sehingga tidak cepat rusak.


Di negara-negara maju pada umumnya tindakan reuse, recycle, reduce dan repair telah diterapkan oleh masyarakat. Sudah selayaknya kita sebagai orang-orang yang selalu memanfaatkan alam untuk kelangsungan hidup agar menerapkan konsep 7R  ini. Konsep 7R dibuat bukan semata-mata konsep biasa. Walaupun konsep ini telah dibuat tetapi kita sebagai masyarakat tidak menerapkannya, sama saja kita tidak melakukan upaya untuk pelestarian lingkuangan. Untuk itu, dari sekarang mulailah kita menerapkan konsep ini. Dimulai dari hal yang sederhana terlebih dahulu. Seperti kata pepatah “tindakan mu yang menentukan nasib bumi ini”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS